MI dan UMY Dorong Mahasiswa Jadi SDM Ekonomi Syariah yang Kompeten

Yogyakarta — Muamalat Institute dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan MoU, atau penandatanganan nota kesepahaman, Senin (7/2/2022).

Penandatanganan MoU itu dilakukan langsung oleh Rektor UMY Prof. Gunawan Buanto dan Direktur Eksekutif Muamalat Institute Anton Hendrianto serta pihak Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yakni Kepala Prodi Ekonomi Syariah Khumaedi Khamid, Dekan Fakultas Agama Islam UMY dan Dr. Syakir Jamaluddin.

MoU itu dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia (SDM) ekonomi syariah yang berkompeten, dan bisa langsung terjun di dunia industri keuangan syariah.

Selain penandatanganan MoU dan PKS, acara juga dilanjutkan dengan workshop Leardership yang bertajuk ‘Focus on What Matters’ dan dibawakan dalam Bahasa Inggris selama tiga jam program.

Kepala Program Studi Ekonomi Syariah, Khumaedi Khamid mengatakan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta melalui Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam menginginkan, agar mahasiswanya kompeten. Terampil serta siap dalam pengelolaan operasional bank syariah secara efektif, dan siap berkiprah pada industri perbankan syariah secara masif.

Menurutnya, mahasiswa perlu memahami konsep perbankan syariah, dan menguasai berbagai kemampuan teknis perbankan baik secara individu maupun kelompok (personal and team skill). Sehingga nantinya mampu mengembangkannya pada proses praktik perbankan di dunia kerja.

“Dorongan (motivasi) dalam bentuk kegiatan terpadu kepada mahasiswa secara berkelanjutan, seperti sekarang ini, diharapkan mampu membentuk kultur positif. Kebutuhan terhadap pengenalan dan simulasi kerja perbankan syariah, dapat memberikan gambaran kepada mahasiswa, guna mendukung tercapainya tujuan praktik perbankan mahasiswa pada lembaga keuangan perbankan syariah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (7/2/2022).

Baca : Launching Program GEULIS, Muamalat Institute Hidupkan Ekosistem Literasi Syariah Untuk Bangsa

Sementara, Executive Director of Muamalat Institute Anton Hendrianto mengatakan, pihaknya yakin mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah FAI UMY bisa terjun dan terserap di industri keuangan syariah jika lulus nanti, tentu saja mahasiswa yg memiliki kompetensi yg mumpuni.

Karena menurut Anton, dari data yang tertera, menurut World Economic Forum, ada 10 skill yang dibutuhkan di Tahun 2025 dab kami yakin skill tersebut dapat meningkatkan industri keuangan syariah dan industry halal. Hal ini karena industri keuangan syariah dan industri halal akan terus berkembang dengan pesat.

“InsyaAllah teman-teman mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah FAI UMY nanti terserap di dunia kerja yang halal. Yang penting ada dorongan, kemauan dalam diri untuk berikhtiar dalam berusaha semaksimal mungkin,” kata Anton yang sebagai fasilitator pembekalan untuk Mahasiswa UMY.

Dirinya berharap, agar mahasiswa ekonomi syariah dapat meningkatkan kualitas diri, sehingga menambah SDM yang unggul di Indonesia.

“Sehingga kita bisa lihat adik-adik mahasiswa ini nantinya bisa maju kedepan, Insya Allah ini menjadi Langkah awal kita bisa maju bersama.

“Ini (workshop menggunakan bahasa Inggris) untuk mempersiapkan generasi muda yang dapat menangkap dan mengembangkan peluang yang sangat besar pada industry syariah,” pungkas Anton pejabat senior di Bank Muamalat Indonesia tersebut.