Bank Muamalat Indonesia dan Muamalat Institute Akselerasikan Gerakan Literasi Syariah

Cirebon – Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Muamalat Institute (MI) menggelar program Corporate Social Responsibility (CSR) “Gerakan Literasi Syariah (Geulis)”. Aksi ini dilakukan untuk memperkenalkan literasi syariah bersama khususnya di Cirebon.

Adapun acara berlangsung selama dua hari untuk semua jenjang tingkat sekolah dari mulai MI, MTS, SMP & SMK. Program GEULIS juga dihadari 1500 (Seribu Lima Ratus) siswa-siswi dari semua jenjang pendidikan.

Executive Director MI, Anton Hendrianto mengatakan, pihaknya merancang program GEULIS demi mendukung literasi keuangan syariah dengan cara yang kekinian dan dapat mudah dicerna oleh generasi muda saat ini. Ia percaya bahwa potensi Keuangan Syariah di Indonesia sangatlah tinggi. Keuangan Syariah akan menjadi solusi untuk ekonomi masyarakat Indonesia untuk bertumbuh dan berkembang setelah masa pandemi.

“Kami, MI akan terus mendukung literasi syariah melalui sinergi dengan semua pihak dalam ekosistem Syariah dan kami akan terus berinovasi agar semakin terciptanya program Literasi Keuangan Syariah yang semakin baik demi terciptanya ekosistem syariah yang lebih baik untuk Indonesia yang lebih maju dan unggul,” jelas Anton pada keterangannya, 22 April 2022.

Baca : Launching Program GEULIS, Muamalat Institute Hidupkan Ekosistem Literasi Syariah Untuk Bangsa

Semenjak program ini diluncurkan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BMI dan MI terus melakukan GEULIS secara terstruktur di seluruh Indonesia demi terciptanya peningkatan yang signifikan pada Literasi Keuangan Syariah demi pertumbuhan Industri Jasa Keuangan Syariah.

Pada kesempatan yang sama, Akbar Tanjung Bidang Kurikulum Al Washliyah mengatakan Program Geulis yang disponsori oleh BMI dan MI sangatlah bermanfaat khususnya untuk siswa dalam mengkaji pentingnya bermuamalah secara syariah semenjak dini dan agar sepatutnya diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari sehingga dapat mendorong pertumbuhan syariah di Indonesia, khususnya area Cirebon.

Baca : Kalender Online Class Muamalat Institute Bulan Mei 2022

Muamalat Institute Mendukung Universitas Muhammadiyah Malang dalam Peluncuran CoE

Jakarta – Bank Muamalat Indonesia (BMI) menggandeng Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk bekerja sama dalam melakukan Launching Kelas Professional Center of Excellence (CoE). CoE sendiri merupakan suatu program unggulan program studi untuk mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Program ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa sebagai tenaga kerja professional. Executive Director Muamalat Institute Anton Hendrianto mengatakan, Program Center of Excellence (CoE) Prodi EP FEB-UMM merupakan program yang bagus.

“Program ini kenapa saya katakan bagus? Karena dapat menunjang dan menyiapkan SDM ekonomi syariah yang kompeten dan mumpuni, sehingga dapat membantu kemajuan pertumbuhan industri keuangan syariah di Indonesia nantinya,” ujar Anton pada keterangannya beberapa waktu lalu.

Anton mengatakan, pihaknya sudah berkerja sama dengan pihak FEB UMM, dalam pengembangan program Center of Excellence (CoE) ini. Menurutnya, program ini berguna untuk mewadahi mahasiswa yang memiliki passion dalam dunia perbankan

Adapun Mahasiswa yang mengikuti program CoE akan diberikan ekuivalensi sebanyak 20 SKS, setelag mengikuti beberapa tahapan seleksi. Nantinya, terpilih mahasiswa yang akan diberikan pembekalan, untuk disiapkan magang di berbagai wilayah di Indonesia dengan waktu selama 6 bulan lamanya.

Program diikuti ratusan mahasiswa dari Prodi EP UMM, Manajemen, Agribisnis hadir secara daring dan luring yang mengikuti kegiatan tersebut.

Baca : Kalender Online Class Muamalat Institute Bulan Mei 2022

Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, Rektor UMM Fauzan, Dekan FEB UMM Idah Zuhroh turut hadir langsung dalam kegiatan tersebut.

Usai Launching, kegiatan dilanjutkan dengan kuliah tamu yang dihadiri langsung juga oleh Narasumber tamu, dari MI yaitu Anton Hendrianto yang merupakan Executive Director Muamalat Institute.

Dekan FEB UMM, Idah Zuhroh mengatakan, Kelas Perbankan Syariah merupakan kelas professional Prodi EP UMM pertama yang telah di Launching oleh Prodi EP UMM dari tiga kelas professional lainnya yang telah disiapkan.

Sebagai informasi, peluncuran Kelas Professional Center of Excellence (CoE) diawali dengan Kelas Profesional Perbankan Syariah. Kegiatan ini diikuti ratusan mahasiswa dari Prodi EP UMM, Manajemen, Agribisnis hadir secara daring dan luring yang mengikuti kegiatan tersebut.

Dekan FEB UMM, Idah Zuhroh mengatakan, Kelas Perbankan Syariah merupakan kelas professional Prodi EP UMM pertama yang telah di Launching oleh Prodi EP UMM dari tiga kelas professional lainnya yang telah disiapkan.

“Bahwa program ini dirancang dengan berkolaborasi dengan beberapa DUDI seperti Perbankan khususnya BMI, Fintech dan BPRS Bumi Rinjani dan berbagai bank syariah lainnya yang belum bergabung,” ujar Idah Zuhroh dalam kesempatan yang sama. 

Baca : Launching Program GEULIS, Muamalat Institute Hidupkan Ekosistem Literasi Syariah Untuk Bangsa

Muamalat Institute Mendorong Industri Syariah dengan Gandeng LSP Beksya

Jakarta – Muamalat Institute melakukan penandatanganan MoU, dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Bisnis Ekonomi Keuangan Syariah (LSP BEKSYA) secara daring. Dengan kerja sama ini, Muamalat Institute berharap akan terjalin hubungan antara lembaga serta memberikan kontribusi dalam peningkatan literasi dan kompetensi Industri Syariah.

Direktur Eksekutif Muamalat Institute Anton Hendrianto mengatakan, kerja sama ini merupakan komitmen dari kedua institusi untuk terus mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam memajukan perekonomian Syariah.

“Ini merupakan satu aliansi strategis buat kami di Muamalat Institute, bahwa industri keuangan syariah di Indonesia mengalami sebuah trust. Kenapa harus beraliansi secara strategis, karena menurut kajian di tahun 2022 ini, ada kurang lebih sekitar 500 triliun bisnis potensial yang akan datang dari industri keuangan syariah yang terdiri dari beberapa sektor industri,” ujar Anton pada keterangan tertulisnya di Jakarta.

Ia menambahkan, Muamalat Institute ingin agar Industri Keuangan Syariah makin inklusif, dengan menghadirkan literasi keuangan syariah. Langkah ini didukung dengan menghadirkan orang-orang yang kompeten. Sinergi Muamalat dan LSP BEKSYA akan menjadi sebuah langkah nyata dalam memajukan industri syariah.

Baca : Launching Program GEULIS, Muamalat Institute Hidupkan Ekosistem Literasi Syariah Untuk Bangsa

Ketua Dewan Pengarah LSP BEKSYA Abdul Aziem yang mewakili Direktur Eksekutif LSP BEKSYA Alpian Saputra mengatakan, kerja sama dengan Muamalat Institute ini berlaku untuk jangka panjang. Ia optimis meski marketshare industri ekonomi syariah masih kecil, namun perkembangannya terus tumbuh. Ekonomi halal di Indonesia yang menjadi ecosystem Industri Syariah juga tengah tumbuh pesat.

“Mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, dan Bank Muamalat Indonesia hadir sebagai pelopor kebangkitan ekonomi syariah, butuh untuk bersinergi dengan semua pihak untuk merangkul dan memajukan ekonomi syariah dinegara kita tercinta,” katanya.

Baca : Kalender Online Class Muamalat Institute Bulan Mei 2022

Muamalat Institute Perkuat SDM Nasional dengan Bersinergi Gandeng UNISMA

Jakarta – Muamalat Institute (MI) bersinergi dengan Universitas Islam Malang (UNISMA), dalam mencetak bibit unggul sumber daya manusia (SDM) Ekonomi Syariah.

Direktur Eksekutif Muamalat Institute Anton Hendrianto menuturkan, Muamalat Institute siap menjadikan UNISMA sebagai pilot projects program Muamalat Indonesia Kompeten (MIKO), yang nantinya akan menyebar ke kampus-kampus di seluruh Indonesia.

“Ini adalah tanda-tanda kebangkitan industri Ekonomi Syariah di Indonesia. Maka dari itu, kita perlu menciptakan suatu terobosan, menciptakan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang luar biasa kompeten,” ujar Anton pada keterangannya, 21 Februari 2022.

Baca : Kalender Online Class Muamalat Institute Bulan Mei 2022

Program MIKO sendiri adalah salah satu ikhtiar Muamalat Institute, dalam upaya menciptakan kualitas sumber daya manusia yang baik, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi syariah, dan juga industri halal Indonesia ke arah yang lebih baik.

“Kami dari sisi industri, harus membuka diri, dan mendekatkan diri ke kampus. Alhamdulillah UNISMA adalah salah satu kampus yang membuka diri lebar-lebar, dan menerima penerapan MIKO,” tambah Anton

Di sisi lain, Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Islam Malang Dr. Rini Rahayu Kurniati mengatakan, program MIKO memiliki banyak manfaat bagi UNISMA. Salah satunya adalah pengarahan-pengarahan untuk mahasiswa, seperti cara marketing push dan administrasi bisnis agar kredibel, kreatif, mengelola resiko, serta mampu menjalin costumer relationship.

Program-program ini nantinya akan memberikan sertifikat bagi mahasiswa. Sertifikasi ini tentunya menambah peluang mahasiswa untuk bergabung dengan industri keuangan syariah Bank Muamalat Indonesia.

Baca : Muamalat Institute dan Bank Muamalat Terus Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah

MI dan UMY Dorong Mahasiswa Jadi SDM Ekonomi Syariah yang Kompeten

Yogyakarta — Muamalat Institute dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan MoU, atau penandatanganan nota kesepahaman, Senin (7/2/2022).

Penandatanganan MoU itu dilakukan langsung oleh Rektor UMY Prof. Gunawan Buanto dan Direktur Eksekutif Muamalat Institute Anton Hendrianto serta pihak Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yakni Kepala Prodi Ekonomi Syariah Khumaedi Khamid, Dekan Fakultas Agama Islam UMY dan Dr. Syakir Jamaluddin.

MoU itu dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia (SDM) ekonomi syariah yang berkompeten, dan bisa langsung terjun di dunia industri keuangan syariah.

Selain penandatanganan MoU dan PKS, acara juga dilanjutkan dengan workshop Leardership yang bertajuk ‘Focus on What Matters’ dan dibawakan dalam Bahasa Inggris selama tiga jam program.

Kepala Program Studi Ekonomi Syariah, Khumaedi Khamid mengatakan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta melalui Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam menginginkan, agar mahasiswanya kompeten. Terampil serta siap dalam pengelolaan operasional bank syariah secara efektif, dan siap berkiprah pada industri perbankan syariah secara masif.

Menurutnya, mahasiswa perlu memahami konsep perbankan syariah, dan menguasai berbagai kemampuan teknis perbankan baik secara individu maupun kelompok (personal and team skill). Sehingga nantinya mampu mengembangkannya pada proses praktik perbankan di dunia kerja.

“Dorongan (motivasi) dalam bentuk kegiatan terpadu kepada mahasiswa secara berkelanjutan, seperti sekarang ini, diharapkan mampu membentuk kultur positif. Kebutuhan terhadap pengenalan dan simulasi kerja perbankan syariah, dapat memberikan gambaran kepada mahasiswa, guna mendukung tercapainya tujuan praktik perbankan mahasiswa pada lembaga keuangan perbankan syariah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (7/2/2022).

Baca : Launching Program GEULIS, Muamalat Institute Hidupkan Ekosistem Literasi Syariah Untuk Bangsa

Sementara, Executive Director of Muamalat Institute Anton Hendrianto mengatakan, pihaknya yakin mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah FAI UMY bisa terjun dan terserap di industri keuangan syariah jika lulus nanti, tentu saja mahasiswa yg memiliki kompetensi yg mumpuni.

Karena menurut Anton, dari data yang tertera, menurut World Economic Forum, ada 10 skill yang dibutuhkan di Tahun 2025 dab kami yakin skill tersebut dapat meningkatkan industri keuangan syariah dan industry halal. Hal ini karena industri keuangan syariah dan industri halal akan terus berkembang dengan pesat.

“InsyaAllah teman-teman mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah FAI UMY nanti terserap di dunia kerja yang halal. Yang penting ada dorongan, kemauan dalam diri untuk berikhtiar dalam berusaha semaksimal mungkin,” kata Anton yang sebagai fasilitator pembekalan untuk Mahasiswa UMY.

Dirinya berharap, agar mahasiswa ekonomi syariah dapat meningkatkan kualitas diri, sehingga menambah SDM yang unggul di Indonesia.

“Sehingga kita bisa lihat adik-adik mahasiswa ini nantinya bisa maju kedepan, Insya Allah ini menjadi Langkah awal kita bisa maju bersama.

“Ini (workshop menggunakan bahasa Inggris) untuk mempersiapkan generasi muda yang dapat menangkap dan mengembangkan peluang yang sangat besar pada industry syariah,” pungkas Anton pejabat senior di Bank Muamalat Indonesia tersebut.

Muamalat Institute dan Bank Muamalat Terus Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah

Jakarta – Muamalat Institute dan Bank Muamalat terus mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia khususnya dalam aspek industri halal dan digitalisasi. Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana mengatakan, saat ini Indonesia menduduki posisi ke-4 dalam indeks indikator ekonomi Islam global atau Global Islamic Economic Indicator (GIEI).

Selain itu, Indonesia juga tercatat dalam 6 sektor industri halal yaitu makanan halal, keuangan syariah, wisata halal, busana muslim, farmasi dan kosmetik halal dan media-rekreasi halal. Potensi nilai industri halal diperkirakan akan terus mengalami peningkatan pada tahun 2022.

“Resiliensi terhadap perkembangan teknologi di era digital menjadi modal untuk bangkit dan optimistis akan pemulihan ekonomi nasional, serta mendorong terwujudnya Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia. Alhamdulillah kini Bank Muamalat juga sudah bangkit dan akan ikut serta mendorong pertumbuhan ekosistem syariah,” ujar Permana seperti dikutip 2 Februari 2022.

Baca : Muamalat Institute Luncurkan Learning Management System (LMS) Berbasis Komputasi Awan

Sementara itu, Direktur Eksekutif Muamalat Institute Anton Hendrianto menambahkan, sinergi kebijakan yang erat dan kinerja perekonomian pada tahun 2021 menjadi modal untuk bangkit dan optimistis akan pemulihan ekonomi Indonesia yang lebih baik pada tahun 2022.

Hal ini mengingat Indonesia memiliki banyak sumber daya yang memungkinkan untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia. Untuk itu, Muamalat Institute menggelar webinar yang mengusung tema “Strengthening Economic Foundation and Resilience in Digitalization Era”.

“Webinar ini membahas mengenai bagaimana proyeksi ekonomi syariah, market dan teknologi 2022. Seberapa dalam dampak pandemi Covid-19 terhadap Ekonomi syariah di Indonesia. Bagaimana tren teknologi dan inovasi pada tahun 2022 dan bagaimana peran teknologi terkini (metaverse) terhadap pertumbuhan ekonomi dan industri halal di Indonesia,” kata Anton.

Webinar ini juga merupakan bentuk literasi kepada publik khususnya kepada klien Muamalat Institute (Bank Umum, BPD, BPRS, Asuransi, Multifinance, Koperasi dan Universitas) dan seluruh nasabah prioritas Bank Muamalat untuk bisa saling bersinergi membangun ekonomi syariah di Indonesia.

Baca : Launching Program GEULIS, Muamalat Institute Hidupkan Ekosistem Literasi Syariah Untuk Bangsa

Open chat
Assalamu alaikum warahmatullohi wabarakatuh.... ada yang bisa kami bantu ?